Klarifikasi Rencana Pembelajaran Selama Ramadan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, memberikan klarifikasi mengenai isu libur sekolah selama bulan Ramadan. Ia menegaskan bahwa siswa tidak akan libur sepenuhnya, melainkan akan tetap ada kegiatan pembelajaran yang berlangsung selama bulan Ramadan.

"Ini bukan soal libur Ramadan, melainkan pembelajaran yang disesuaikan dengan bulan Ramadan," ujar Mu'ti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat (17/1).

Mu'ti menjelaskan bahwa pembahasan mengenai sistem pembelajaran ini melibatkan beberapa kementerian, termasuk Menko PMK Pratikno, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Mendagri Tito Karnavian, serta Kantor Staf Presiden (KSP). Dari pembahasan tersebut, telah tercapai kesepakatan antarmenteri, dan kini hanya menunggu penerbitan surat edaran bersama.

"Surat edaran yang akan diterbitkan nantinya akan mengatur pelaksanaan pembelajaran di bulan Ramadan. Jadi, yang ditekankan bukan libur Ramadan, melainkan pembelajaran yang disesuaikan dengan bulan suci ini," tambahnya.

Namun, Mu'ti belum memberikan penjelasan rinci mengenai bagaimana mekanisme pembelajaran tersebut, apakah dilakukan di rumah atau di sekolah, dan mengimbau masyarakat untuk menunggu surat edaran lintas kementerian yang akan segera dikeluarkan.

Wacana libur satu bulan penuh selama Ramadan pertama kali disampaikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada akhir Desember 2024. Menurutnya, waktu libur tersebut dapat dimanfaatkan siswa untuk memperdalam agama, menghafal Alquran, beramal sosial, dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Saat ini, pemerintah tengah mematangkan pembahasan dan mempertimbangkan berbagai opsi terkait kebijakan tersebut.

bidik24.com